Rabu, 30 Oktober 2019

30 oktober , hari pertama aku berjuang di tanah melayu tepatnya Batu pahat ,
Empat tahun yang lalu banyak sekali pelajaran yang kudapati.

Bukan tentang kerja di negri seberang , tapi tentang seseorang yang menjadi penyemangatku berjuang selama tiga tahun, ia menjadi alasanku untuk berjuang
Tentang kesetian yang di ucap oleh bibirnya sendiri ,tentang masa depan bersama komitmen untuk saling menjaga hati.

Panjang sudah kutulis setiap pesanmu dalam buku , setiap ceritamu tentang mimpi dan kau ingin aku berada di sisimu hingga menua , kau kirimkan pesan-pesan cinta , kau meminta dan memohon agar bibirku mengucap janji untuk menjaga hati .Telah kupegang teguh harapan itu ku rajut dengan semangatku mimpi untuk membahagiakanmu .

Namun ternyata jarak tidak bisa mebuatmu berdiri menantiku, engkau tergoda oleh laki-laki yang lebih bisa membuatmu tersenyum didekatmu , sedang aku hanya hayal yang tak tau kapan akan membelaimu..

Tidak ,, aku tidak sedang mengingatmu. Apalagi merindukan wanita yang telah bersanding dan bahagia berdua di atas ranjang berhiaskan kelambu ,
Aku hanya mengingat diriku betapa bodohnya aku bertahun menimbun harapan pada sang hawa yang tak ditakdirkan untukku ..
Ini menyakitkan tapi juga pelajaran paling berharga bagiku ..

Aku akan tetap bangkit dari keterpurukan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kesalahan selalu menghampiri

Bu, kenapa aku selalu saja membuat kesalahan , dan aku merasa orang orang didunia ini terlalu menghakimiku ketika aku berbuat salah,. bu, ak...